Meskipun usia 18 tahun sudah bisa diperbolehkan untuk menggunakan suplemen gizi ditengah-tengah aktifitas mereka (latihan/olahraga). Dalam hal ini, suplemen protein lah yang paling banyak digunakan. Suplemen tinggi protein biasanya rendah karbohidrat dan lemak yang berfungsi untuk pertumbuhan massa otot, pemulihan otot dan kinerja atletik secara keseluruhan. Hasil ini terkait dengan fakta bahwa protein mengandung tinggi asam amino yang merupakan blok pembangunan otot dan jaringan lain dalam tubuh kita.
Meskipun dengan mengkonsumsi suplemen kaya protein dapat memberikan kita berbagai keuntungan yang potensial, namu tidak bisa dipungkiri juga bahwa penggunakan suplemen tinggi protein dapat menempatkan kita pada resiko/efek samping lainnya. Sangat dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter/ahli gizi sebelum memutuskan menggunakan produk protein/suplemen lainnya.
Creatine asam amino yang banyak terdapat dalam suplemen protein diyakini dapat membantu mempercepat pertumbuhan massa otot kita. Menurut keterangan dari University of Maryland Medical Center, Creatine telah terbukti dapat meningkatkan massa otot. Kabar buruknya adalah bahwa suplementasi creatine dapat mengganggu produksi creatine alami dari tubuh kita. Setelah terbiasa mendapatkan suplay creatine dari suplemen maka tubuh kita akan selalu bergantung pada suplemen tersebut (kecanduan) dan tubuh akan berhenti untuk memproduksi creatine.
Bentuk yang paling umum dari protein dalam suplemen adalah whey protein yang berasal dari produk susu. Whey banyak mengandung laktosa (gula alami), namun sayangnya kita tidak dapat sepenuhnya memecah laktosa yang diperoleh dari whey tersebut. Menurut beberapa penelitian, whey protein juga memiliki sejumlah efek yang kurang begitu baik, yakni kram pada perut.
Disamping itu, terlalu sering menggunakan suplemen protein juga memiliki efek samping yang cukup berbahaya lainnya. Diantarannya adalah resiko meningkatnya keasaman darah. Untuk mengembalikan keasaman darah pada kondisi normal, tubuh akan melepaskan kalsium kedalah darah kita. Sayangnya kalsium ini berasal dari tulang kita sendiri yang pada akhirnya akan berdampak pada gangguan kesehatan tulang (osteoporosis).
Meskipun dengan mengkonsumsi suplemen kaya protein dapat memberikan kita berbagai keuntungan yang potensial, namu tidak bisa dipungkiri juga bahwa penggunakan suplemen tinggi protein dapat menempatkan kita pada resiko/efek samping lainnya. Sangat dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter/ahli gizi sebelum memutuskan menggunakan produk protein/suplemen lainnya.
Creatine asam amino yang banyak terdapat dalam suplemen protein diyakini dapat membantu mempercepat pertumbuhan massa otot kita. Menurut keterangan dari University of Maryland Medical Center, Creatine telah terbukti dapat meningkatkan massa otot. Kabar buruknya adalah bahwa suplementasi creatine dapat mengganggu produksi creatine alami dari tubuh kita. Setelah terbiasa mendapatkan suplay creatine dari suplemen maka tubuh kita akan selalu bergantung pada suplemen tersebut (kecanduan) dan tubuh akan berhenti untuk memproduksi creatine.
Bentuk yang paling umum dari protein dalam suplemen adalah whey protein yang berasal dari produk susu. Whey banyak mengandung laktosa (gula alami), namun sayangnya kita tidak dapat sepenuhnya memecah laktosa yang diperoleh dari whey tersebut. Menurut beberapa penelitian, whey protein juga memiliki sejumlah efek yang kurang begitu baik, yakni kram pada perut.
Disamping itu, terlalu sering menggunakan suplemen protein juga memiliki efek samping yang cukup berbahaya lainnya. Diantarannya adalah resiko meningkatnya keasaman darah. Untuk mengembalikan keasaman darah pada kondisi normal, tubuh akan melepaskan kalsium kedalah darah kita. Sayangnya kalsium ini berasal dari tulang kita sendiri yang pada akhirnya akan berdampak pada gangguan kesehatan tulang (osteoporosis).
0 Response to "Dampak dari terlalu banyak mengkonsumsi Suplemen"
Posting Komentar