Latest Updates

Rokok bukanlah obat untuk frustasi

Sebagai manusia biasa, sangat wajar jika disuatu waktu kita merasakan perasaan yang kurang nyaman. Perasaan yang kurang nyaman tersebut lama kelamaan akan berkembang menjadi stres atau frustasi. Rasa frustasi merupakan sebuah penolakan terhadap sebuah kenyataan dan jika kita biarkan, rasa frustasi tersebut akan dapat merusak akal sehat kita. Banyak orang, khususunya remaja menjadikan rokok sebagai pelarian atau dianggap sebagai obat frustasi. Perlu kita ketahui dan kita garis bawahi adalah : rokok bukanlah obat untuk frustasi.

Rokok bukanlah obat untuk frustasi
Image Source/Zero Creatives - getty images

Disini kita akan membahas permasalahan perasaan (frustasi) yang menyerang para remaja. Ya, masa-masa remaja sangat rentan untuk mengalami masalah ini karena umumnya pemikiran remaja masih terlalu labil. Remaja selalu menginginkan hal yang terbaik baginya dans esuai dengan keinginannya, namun perlu diketahui bahwa segala sesuatu disunia ini tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan kita. Hal ini lah yang seringkali belum tersirat dalam pemikiran para remaja, sehingga begitu apa yang mereka harapkan tidak menjadi kenyataan, seakan mereka mulai memusuhi kenyataan (frustasi).

Saat para remaja ini mulai memusuhi kenyataan, mulailah mereka mencari jalan pelarian yang dianggap dapat menenangkan pikiran mereka. Semuanya itu semata-mata bertujuan untuk meluapkan emosi, ya emosi penolakan atas sebuah kenyataan yang dianggap memusuhi mereka (remaja). Salah satu pelarian para remaja ini adalah "rokok", remaja ini sering mengekspresikan kekesalannya terhadap kenyataan dengan rokok. Mereka beranggapan bahwa dengan merokok, mereka akan mampu melupakan permasalahan untuk sejenak. Jika beberapa remaja berhasil melupakan frustasi mereka untuk sejenak dengan rokok, hal tersebut memang benar adanya.

Rokok memang dapat memberikan perasaan nyaman bagi pemakainya, hal ini mungkin dikarenakan zat nikotin yang terkandung didalamnya. Namun sekali lagi perlu diingat bahwa rokok bukanlah obat untuk frustasi. Dengan mempercayai rokok sebagai pelarian atau obat sementara untuk penghilang rasa frustasi justru akan menjadi bumerang bagi kehidupan kita sendiri. Jika kita terus menerus menggunakan rokok sebagai sarana untuk melupakan permasalahan, maka lama kelamaan kita akan menjadi pecandu rokok. Nah disinilah permasalahan yang sesungguhnya, ketika kita mulai bisa menerima kenyataan maka rasa frustasi pun perlahan menghilang. Namun kebiasaan merokok akan terus melekat pada kita, rokok tidak akan semudah itu melepaskan pengaruhnya kepada kita.

Untuk itulah, jangan sekali-kali menggunakan rokok atau bahkan minuman keras sebagai pelarian dalam menghadapi masalah. Ingat, masalah bukan untuk kita hindari namun masalah untuk kita hadapi. Percayalah segala permasalahan pasti ada solusinya, namun yang pasti bukan rokok ataupun minuman keras. Cobalah untuk terbuka kepada orang terdekat dan bercerita untuk selanjutnya bersama-sama mencari jalan keluar terbaik.

Demikian pembahasan artikel yang berjudul rokok bukanlah obat untuk frustasi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan sampai jumpa pada postingan selanjutnya ..................

0 Response to "Rokok bukanlah obat untuk frustasi"

Posting Komentar