Perkembangan dunia yang semakin modern memang membawa dampak baik bagi kehidupan umat manusia. Segalanya menjadi lebih mudah dan menyenangkan dengan bantuan beberapa alat canggih. Hampir semua orang, dari anak-anak sampai orang tua sudah memiliki perangkat gadget dan smartphone.
Namun perkembangan dunia yang serba canggih ternyata juga meninggalkan berbagai masalah dan kerugian bagi para remaja sekarang. Salah satu dampak buruk dari perkembangan teknologi ini adalah digital dimensia (umumnya menyerang usia anak-anak dan remaja). Digital dimensia adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penurunan daya ingat. Hal ini disebabkan karena penderita ini terlalu bergantung pada teknologi canggih.
Menurut para ahli dari Korea Selatan, perkembangan teknologi canggih memang membuat otak kiri dapat berkembang dengan baik. Namun akibat ketergantungan pada teknologi canggih tersebut justru membuat otak kanan kurang bisa berkembang. Kita akan lebih suka bergantung pada teknologi canggih dari pada menggunakan otak kanan untuk berfikir keras.
Jika otak kanan jarang diasah (akibat terlalu bergantung pada teknologi canggih), maka lama kelamaan otak kanan akan mengalami penurunan fungsi yang dikenal dengan nama digital dimensia. Bayangkan saja, untuk mencatat jadwal meeting, mengingat hari, tanggal dan hal kecil lainnya kita lebih senang menggunakan bantuan gadget seperti handphone (karena lebih simpel) dibandingkan jika harus mengingat dengan otak. Nahh.. kasihan kan si otak kanan yang jarang sekali digunakan untuk bekerja.
Perkembangan teknologi canggih memang baik, namun akan lebih baik lagi jika kita bisa menggunakan perkembangan teknologi tersebut secara bijaksana dan tidak berlebihan.
Namun perkembangan dunia yang serba canggih ternyata juga meninggalkan berbagai masalah dan kerugian bagi para remaja sekarang. Salah satu dampak buruk dari perkembangan teknologi ini adalah digital dimensia (umumnya menyerang usia anak-anak dan remaja). Digital dimensia adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penurunan daya ingat. Hal ini disebabkan karena penderita ini terlalu bergantung pada teknologi canggih.
Menurut para ahli dari Korea Selatan, perkembangan teknologi canggih memang membuat otak kiri dapat berkembang dengan baik. Namun akibat ketergantungan pada teknologi canggih tersebut justru membuat otak kanan kurang bisa berkembang. Kita akan lebih suka bergantung pada teknologi canggih dari pada menggunakan otak kanan untuk berfikir keras.
Jika otak kanan jarang diasah (akibat terlalu bergantung pada teknologi canggih), maka lama kelamaan otak kanan akan mengalami penurunan fungsi yang dikenal dengan nama digital dimensia. Bayangkan saja, untuk mencatat jadwal meeting, mengingat hari, tanggal dan hal kecil lainnya kita lebih senang menggunakan bantuan gadget seperti handphone (karena lebih simpel) dibandingkan jika harus mengingat dengan otak. Nahh.. kasihan kan si otak kanan yang jarang sekali digunakan untuk bekerja.
Perkembangan teknologi canggih memang baik, namun akan lebih baik lagi jika kita bisa menggunakan perkembangan teknologi tersebut secara bijaksana dan tidak berlebihan.
0 Response to "Digital dimensia mengancam kehidupan para remaja"
Posting Komentar